oleh

Ancaman Komunisme Dan Radikalisme Memecahbelah NKRI

    16-11-2016-sos-kom-dan-rad-6PB | Kediri – Menyikapi kondisi terkini dari gejala sosial maupun indikasi adanya akar rumput yang mengarah pada komunisme dan radikalisme yang bisa sewaktu-waktu berkembang di tanah air, Kodim 0809/Kediri mengadakan sosialisasi ancaman komunisme dan radikalisme. Berlokasi di Aula Makodim Kediri, ratusan anggota Kodim Kediri, meluangkan waktunya untuk sejenak mendengarkan arahan dan himbauan ,pada sosialisasi yang dibawakan langsung Kasdim Kediri, Mayor Inf Joni Morwantoto, rabu (16/11/2016). 16-11-2016-sos-kom-dan-rad-3“Jauhkan diri dari informasi atau berita-berita yang mengarah pada pemlintiran fakta ataupun pemutarbalikan kronologi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang berupaya untuk mengadu domba, baik melalui media sosial maupun media lainnya, karena kebenaran diatas kegelapan, dan kebenaran itu adalah terang. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang digulirkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang sengaja ataupun tidak sengaja ,berusaha memecahbelah NKRI” kata Mayor Inf Joni Morwantoto. 16-11-2016-sos-kom-dan-rad-7Dipertengahan sosialisasi, Mayor Inf Joni Morwantoto menjelaskan, sebagai warga negara yang baik ,mari bersama-sama kita jaga Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sosial masyarakat, lepaskan egoisme semata dan buang jauh-jauh kepentingan personal maupun kelompok, karena dengan bergandengan tangan satu sama lain, kita mampu memberantas akar rumput terorisme di bumi nusantara ini. Persatuan dan kesatuan bangsa jauh lebih penting dari sekedar kepentingan personal ataupun kelompok, karena hakekat dari keutuhan negara ini adalah satu untuk semua dan semua untuk satu, bukan untuk satu pihak yang diuntungkan atau menguntungkan, melainkan semua warga negara yang berbangsa Indonesia, berbahasa Indonesia dan bertanah air Indonesia. 16-11-2016-sos-kom-dan-rad-9“Dari Sabang sampai Merauke, bangsa ini terdiri dari ratusan suku, bahasa dan adat, sangat naif dan munafik, bila ada oknum-oknum tertentu ,yang ingin menjadikan bangsa ini satu arah dengan latarbelakang yang jauh berbeda dengan identitas Pancasila, sebagai idologi sekaligus falsafah bangsa ini. Bhinneka Tunggal Ika berlaku mutlak dan absolut untuk dipegang dan direalisasikan dalam kehidupan sosial masyarakat, karena keberagaman atau kemajemukan bangsa ini sudah ada sejak era kejayaan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, Proklamasi Kemerdekaan hingga masa kini” pungkas Mayor Inf Joni Morwantoto.(dodik s|mark)

Bagikan

Baca Juga