oleh

APEL GELAR PASUKAN PENGAMANAN HARI RAYA IDUL FITRI 1437 H TAHUN 2016

IMG-20160630-WA0058(1)PB | Kepri – Apel gelar pasukan pengamanan hari raya idul fitri 1437 H tahun 2016 dilaksanakan Pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2016 pukul 16.00 wib di Lapangan Engku Putri Batam Center dipimpin oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Sam Budigusdian, MH, dihadiri oleh Wakapolda Kepri, segenap unsure pimpinan daerah, para pejabat instansi sipil, TNI, Pejabat Utama Polda Kepri, dan peserta apel gelar pasukan.

Dalam Sambutan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Drs. Badrodin Haiti yang dibacakan oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Sam Budigusdian, MH, Menyampaikan Sandi operasi dalam rangka pengamanan hari raya idul fitri yang selama ini kita kenal yaitu “KETUPAT”, pada tahun 2016 berubah menjadi “RAMADNIYA” yang merupakan singkatan Ramadhan dan Hari Raya, yang mengandung arti Harafiah Suci, adil dan sempurna. Operasi ini dilaksanakan selama 16 hari, mulai tanggal 30 juni s.d 15 juli 2016. Melalui kegiatan ini diharapkan rencana operasi yang telah dipersiapkan dengan matang dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergis bersama seluruh Stakeholders terkait, agar situasi Kamtibmas maupun Kamseltibcar lantas yang kondusif dapat terwujud, sehingga masyarakat di seluruh wilayah tanah air dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman, tertib dan penuh khitmad.IMG-20160630-WA0057

Berdasarkan data Operasi Ketupat Tahun 2015 lalu, tercatat jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.048 kasus, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 646 jiwa, korban luka berat sebanyak 1.057 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 3.891 jiwa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena kurang disiplinnya pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas, masih adanya pemudik yang tidak memperhatikan kelaikan kendaraannya, adanya kerusakan jalan, kurangnya fasilitas atau sarana prasarana jalan pada jalur yang dilalui pemudik, maupun akibat pengaruh perubahan cuaca yang ekstrim. Mencermati berbagai faktor tersebut, kita berkewajiban untuk melakukan langkah antisipatif melalui tindakan preemptif, preventif, penegakan hukum, kuratif dan rehabilitasi serta didukung dengan kerjasama sinergis dan pemberdayaan unsur terkait maupun mitra kamtibmas lainnya guna meminimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas.

Selanjutnya, potensi kerawanan maupun gangguan kamtibmas yang perlu diantisipasi pada perayaan lebaran tahun 2016 ini, antara lain curat, curas dan curanmor, Sweeping ormas, tawuran antar kelompok warga, balap liar dan kebut – kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, petasan, aksi intoleransi beragama, terorisme, sabotase, serta bencana alam dan kebakaran. Menyikapi kondisi tersebut, dalam rangka menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam perayaan lebaran 2016, Polri beserta seluruh jajaran kewilayahan didukung instansi terkait dan Mitra Kamtibmas telah berupaya mempersiapkan operasi kepolisian “RAMADNIYA- 2016” secara optimal. Dalam operasi kemanusiaan ini, kekuatan yang akan digelar sebanyak 158.402 orang terdiri dari Mabes Polri sebanyak 2.043 orang, Polda sebanyak 89.613 orang serta instansi terkait sebanyak 66.746 orang, yang tersebar pada 3.097 pos pengamanan dan 1.112 pos pelayanan.

IMG-20160630-WA0059Seluruh kekuatan ini akan melaksanakan pengamanan pada tempat peribadatan umat muslim, lokasi sholat ied, pemukiman masyarakat, jalur – jalur pergerakan orang dan barang, tempat wisata, terminal, stasiun ka, pelabuhan laut, bandara, sentra perekonomian dan tempat transaksi keuangan, rest area, SPBU, tempat-tempat pembagian zakat fitrah, serta kegiatan masyarakat lainnya yang perlu diamankan.

Dengan pengamanan langsung pada berbagai lokasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat merayakan hari raya idul fitri 1437 H dengan nyaman dan tertib dalam situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. Perlu diketahui bahwa, pada pelaksanaan “operasi ramadniya 2016” ini, telah ditetapkan beberapa target yang harus dicapai, yaitu :

  1. Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melaksanakan kegiatan perayaan hari raya idul fitri 1437 H, baik pada saat beribadah puasa, sholat tarawih, sholat ied, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya;
  2. Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bagi masyarakat yang bepergian, dengan menggunakan beragam moda transportasi;
  3. Terjaminnya keamanan dan kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok dan bbm, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat terhadap harga maupun ketersediaannya;
  4. Terwujudnya keamanan dalam aktivitas embarkasi dan debarkasi di pelabuhan / terminal darat, laut, maupun udara untuk menjamin keselamatan penumpang dan barang selama perjalanan;
  5. Terbangunnya kesiap-siagaan sistem tanggap darurat, melalui koordinasi sinergitas lintas sektoral dan segenap komponen masyarakat dalam menghadapi situasi darurat yang datang secara tiba-tiba, seperti bencana alam dan bentuk-bentuk keadaan darurat lainnya.
  6. Termonitor dan terdatanya semua kejadian dengan tepat, cermat dan akurat, sehingga dapat dijadikan bahan dalam pelaksanaan analisa dan evaluasi demi perbaikan maupun penyempurnaan perencanaan serta pelaksanaan operasi yang akan datang.

Oleh karena itu, perlu saya sampaikan beberapa hal yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalam operasi ramadniya 2016 ini dengan penuh rasa tanggung jawab, yaitu:

  1. Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan diri maupun satuan dalam melaksanakan tugas, sehingga mampu merespon secara cepat dan tepat setiap bentuk gangguan kamtibmas yang terjadi.
  2. Siapkan serta pelihara kondisi fisik dan mental saudara untuk dapat senantiasa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat kapan pun dan dimanapun.
  3. Persiapkan dengan baik seluruh peralatan, sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan operasi.
  4. Laksanakan tugas dengan penuh rasa ketulusan dan keikhlasan serta semangat pengabdian terbaik, melalui tampilan sikap yang humanis serta menghindari sikap arogansi dan kesewenang-wenangan.
  5. Penggelaran personel harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, baik di tempat ibadah, tempat tinggal, jalur lalu lintas, lokasi wisata, maupun tempat – tempat lain yang merupakan police hazard.
  6. Lakukan tindakan proaktif dan antisipatif dengan melibatkan semua fungsi kepolisian serta stakeholders terkait untuk menghadapi ancaman aksi teror, sabotase dan kejahatan berkadar ancaman tinggi, serta cegah kegiatan sweeping yang dilakukan oleh ormas yang tidak berwenang.
  7. Kedepankan kerjasama yang sinergis dan harmonis dengan seluruh instansi terkait dan segenap elemen masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Di tambahkan oleh Kapolda Kepri Brigjen Pol. Drs. Sam Budigusdian, MH pada pelaksanaan Operasi Kepolisian “RAMADNIYA- 2016” Polda Kepri menurunkan 3000 personil Polri untuk melaksanakan pengamanan dan pelayanan yang tersebar di seluruh jajaran Polda Kepri. (humas polda kepri | gun)

Bagikan

Baca Juga