oleh

BABINSA KORAMIL 08/ADIPALA HADIRI PERINGATAN ISRO MI’ROJ NABI BESAR MUHAMAD SAW

PB|Cilacap – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Welahan Wetan, Sertu Teguh Maryanto hadiri pengajian dalam rangka peringatan Isro Mi’roj Nabi besar Muhammad SAW di halaman Masjid Baitul Muttaqin desa Welahan Wetan Kecamatan Adipala. Dalam gelaran ini dihadiri penceramah KH Suhud Muchson lC MH, yang dihelat pada Minggu (16/04), serta dihadiri oleh Babinsa setempat, lurah, Babinkamtibmas , tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat desa Welahan wetan.

Rangkaian kegiatan sebelum peringatan Isro Mi’roj dimulai, diantaranya diadakan pelantikan pengurus ranting NU desa Welahan Wetan KH. Ismail Khotibi oleh ketua MWC Bapak Yakub Karmawan, pelantikan GP ANSOR oleh Kyai Abdus Sakur, pelantikan pengurus muslimat NU desa Welahan Wetan Khotimah oleh ibu Halimah serta pemberian santunan kepada anak yatim dari komunitas Salima desa Welahan Wetan.

Sebelumnya, didahului peresmian Pondok Pesantren Roudlatul Huda serta pengguntingan pita oleh KH. Suhud Muchson lC MH dari Kecamatan Kesugihan Cilacap sebagai tanda bahwa secara resmi Ponpes sudah bisa di gunakan. Isro mi’roj adalah merupakan suatu peristiwa yang tejadi pada Nabi besar Muhammad SAW yang harus dicermati dengan keimanan, tidak dengan logika. Oleh karenanya agar tidak terjadi salah penafsiran.

Seusai menghadiri peringatan Isro Mi’roj, Sertu Teguh Maryanto saat dikonfirmasi mengatakan, “Memperingati Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa nilai dan makna, yang pertama nilai spiritual. Setiap insan muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada Nabi Muhammada SAW. Luapan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam,” terangnya.

Apalagi kegembiraan itu disertai dengan keimanan. Dengan memperingati, kita akan sendirinya ingat dengan perintah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.Allah SWT dan Malaikat pun telah memberi contoh bagi kita dengan selalu bershalawat kepada Nabi Muhamamad SAW,” katanya.

Kedua, nilai moral dapat dipetik dengan menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia dalam kisah teladan Nabi Muhammad SAW. Mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi. Dalam peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW, kita juga bisa mendapat nasehat dan pengarahan dari ulama agar kita selalu berada dalam tuntunan dan bimbingan agama,” lanjutnya

Ketiga, nilai sosial. Memuliakan dan mem-berikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majlis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi,” paparnya.
“Keempat, nilai persatuan akan terjalin dengan berkumpul bersama dalam rangka bermaulid dan bershalawat maupun berdzikir,” ujar Sertu Teguh. (S)

Bagikan

Baca Juga