oleh

Baru Menjabat, Pangdam V/Brw Kunjungi Korem 081/DSJ

PB|Madiun – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, memberikan arahan kepada anggota prajurit  dan ASN Korem 081/DSJ beserta jajaran, bertempat di Aula Makorem 081/DSJ Jl. Pahlawan No. 50 Kota Madiun. Pangdam V/Brawijaya yang didampingi Ibu Mia Arif Rahman merupakan kunjungan pertama kalinya di jajaran Kodam V/Brawijaya setelah beliau resmi dilatik menjadi Pangdam V/Brawijaya pada tanggal 14 November 2017 yang lalu. Kedatangan Pangdam V/Brw beserta rombongan disambut langsung oleh Kepala Staf Korem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081 Ibu Pipit Sidharta Wisnu Graha, Para Dandim jajaran Korem 081/DSJ beserta Istri dan para Dan/Kadisjan Wilayah Madiun. Selasa (21/11/17).

Kegiatan ini diawali dengan pengalungan bunga dan penyerahan karangan bunga kepada Pangdam V/Brw beserta Ibu yang mengartikan sebagai ucapan selamat datang kepada para pejabat yang baru datang serta mendoakan keselamatan dan kelancaran selama melaksanakan kunjungan kerja di Korem 081/DSJ. Kemudian acara dilanjutkan dengan foto bersama dengan pejabat Korem 081/DSJ. Selesai foto bersama, Pangdam V/Brawijaya langsung menuju ruang Danrem untuk menerima Paparan dari Komandan Korem 081/DSJ.

Kunjungan tersebut selain digunakan untuk bersilaturahmi antara pimpinan dan bawahan juga sebagai kesempatan Pangdam untuk memberikan pengarahan kepada anggota prajurit dan ASN Korem 081/DSJ beserta jajarannya. Pada kesempatan tersebut Pangdam V/Brawijaya menyampaikan bahwa Prajurit dan keluarganya merupakan cerminan bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa maupun budaya, akan tetapi semua itu tetap satu untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Setiap prajurit harus mengerti dan memahami jati diri TNI diantaranya adalah Pertama, Tentara Rakyat yaitu tentara yang berasal dari rakyat bersenjata yang berjuang melawan penjajah untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kedua, Tentara Pejuang yaitu tentara yang berjuang menegakkan dan mempertahankan NKRI dan tidak mengenal menyerah terhadap setiap tantangan. Ketiga, Tentara Nasional yaitu tentara kebangsaan, bukan tentara kedaerahan, suku, rasa atau golongan agama tetapi TNI mengutamakan kepentingan nasional dan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan daerah, suku, ras dan golongan agama. Keempat, Tentara Profesional yaitu tentara yang mahir menggunakan peralatan militer, mahir bergerak dan mahir menggunakan alat tempur serta mampu melaksanakan tugas secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas.

Sebagai prajurit teritorial harus turun kelapangan untuk mengetahui gejala-gejala negative yang terjadi di masyarakat, terutama hal-hal yang mengarah pada aksi komunisme, radikalisme, terorisme maupun konflik-konflik horizontal. Efektifkan komunikasi antara prajurit dan rakyat, sehingga terwujud figur aparat teritorial yang mencintai dan dicintai rakyat. Selain itu Pangdam juga mengajak para Babinsa untuk selalu aktif dalam kegiatan di Desa binaannya dan juga selalu berkomunikasi dengan aparat terkait terutama dengan Kepala Desa dan Babinkamtibmas di daerahnya.

Kepada anggota Persit perlu diingat bahwa tugas seorang persit adalah mendukung dan membantu tugas suaminya. Begitupun seorang Prajurit harus bisa menciptakan keluarga yang harmonis dan menjadi contoh di masyarakat. Sesuai dengan perkembangan kedepan secara geografi yang mengharuskan kita untuk mendidik anak-anak supaya pandai dan cerdas untuk menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks.

Turut hadir dalam acara itu, beberapa Asisten Kodam V/Brawijaya beserta Istri, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 081, Kasrem 081/DSJ beserta istri, Para Kasi Korem beserta Istri, Para Dandim jajaran Rem 081/DSJ beserta Isteri, Para Dan/Kabalak wilayah Madiun, Danyonif 511/DY.(Pen81|red)

Bagikan

Baca Juga