oleh

DANRAMIL BERSAMA UPT PUSKESMAS BANTARSARI BERANTAS SARANG NYAMUK

  danramil-bersama-upt-puskesmas-bantarsari-berantas-sarang-nyamuk-3PB | Cilacap – Danramil 09/Kawunganten Kapten Inf.S.U.Suwarjono bersama UPT Puskesmas Bantarsari dan unsur Forkopinka Bantarsari,Babinsa,Babinkamtibmas serta warga masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bertempat di Dusun Petenangan RT. 06,07,08 RW 03 Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari, Jum’at (18/11).

Kepala UPT Puskesmas Bantarsari Aji Juwono, SKM.M.Kes bersama unsur Forkopinka Bantarsari serta Kepala Desa saat melakukan pengecekan jentik nyamuk mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke – 52 tahun 2016, kita adakan gerakan masyarakat Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah penyakit menular yang ditularkan oleh binatang dalam hal ini nyamuk Aedes Aegypti.”katanya.danramil-bersama-upt-puskesmas-bantarsari-berantas-sarang-nyamuk-1

Lebih lanjut disampaikan Aji Yuwono, SKM.M.Kes , bahwa nyamuk demam berdarah dengan nama lain Aedes aegypti adalah faktor utama penyebab demam berdarah yang mempunyai ciri-ciri belang-belang putih di sekitar tubuh dan kakinya. Nyamuk ini menularkan virus demam berdarah ke manusia melalui gigitan kecil kedalam kulit. Penularan tersebut adalah nyamuk betina, karena nyamuk betina membutuhkan darah untuk memproduksi telur,” imbuh Kepala UPT Bantarsari.danramil-bersama-upt-puskesmas-bantarsari-berantas-sarang-nyamuk-2

Waktu yang sama, Danramil 09/Kawunganten Kapten Inf. S.U Suwarjono mengatakan, Dalam kegiatan PSN bersama masyarakat tersebut ditemui beberapa tempat seperti, bekas kaleng, Pongkor (tempat penderesan), sangkar burung, bathok kelapa dan lain-lain. Banyak jentik Nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang dan hidup pada genangan air, untuk mencegah dan membasmi sarang nyamuk Aedes aegypti minimal seminggu sekali periksa dan buang genangan air di setiap tempat yang bisa dijadikan penampungan air di luar dan dalam rumah.Tutup tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk untuk bertelur dan berkembang biak, dan kubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai,” ungkapnya. (STY-Red)

Bagikan

Baca Juga