oleh

Divif 1 Kostrad dan PMI Jakarta Pusat Kukuhkan Anggota KSR-PMI Jakarta Pusat

PB|Jakarta – Bertempat di Halaman kantor PMI DKI Jakarta, Kasie Puantar Divisi Infanteri 1 Kostrad Letkol Inf Drs. E Rasyidin Al.A.MM didampingi Ketua PMI Kota Administrasi Jakarta Pusat H Soewardi Sulaeman secara resmi mengukuhkan anggota Korps Sukarlawan PMI (KSR-PMI) Kota Administrasi Jakarta Pusat.Selasa (17/7/2018).

Disela pengukuhan anggota KSR-PMI Jakarta Pusat tersebut, Kasie Puantar Divif 1 Kostrad Letkol Inf Drs. E Rasyidin Al.A.MMmenegaskan, bahwa seluruh peserta dari KSR-PMI Jakarta Pusat ini telah mengikuti pelatihan di Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong selama 5 hari, mulai dari latihan kekompakan baris berbaris, pembekalan bela negara,pendidikan Pancasila serta penanaman jiwa korsa.

“Pada pelatihan tersebut mereka dilatih oleh para senior KSR-PMI tentang tugas PMI. Kita juga memberikan bekal semangat dan jiwa korsa membangun kebersamaan dengan penguatan militansi untuk membentuk mereka dengan secara ikhlas membantu masyarakat yang terkena bencana atau korban bencana alam. ” ujar Letkol Inf Rasyidin.

“Disamping itu mereka juga memperoleh pemahaman terhadap Pancasila, wawasan kebangsaan dan bela negara. Karena kepedulian sosial adalah bagian dari pengamalan nilai-nilai Pancasila,  penanaman jiwa keikhlasan mau berkurban, mau membantu orang-orang yang perlu bantuan,” tegas Letkol Inf Rasyidin.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua PMI Kota Administrasi Jakarta Pusat, H Sorwardi Sulaeman, bahwa 40 anggota KSR-PMI telah memperoleh pembekalan pendidikan dan latihan selama 5 hari, yaitu 1 hari di Jakarta dan 4 hari di Cilodong. “Kita sangat berterimakasih pada Divisi Infanteri 1 Kostrad yang telah membentuk anggota KSR-PMI yang militan dengan jiwa korsa, sehingga mereka selalu siap jika bangsa ini memanggil mereka untuk aksi kepedulian sosial saat ada bencana alam.”

“Seluruh anggota KSR-PMI harus siap dipanggil setiap saat, kukuhkan jiwa sosial yang tinggi mengiklaskan diri atau mewakafkan diri untuk kepalangmerahan Indonesia, karena mewakafkan diri berarti menyerahkan diri kepada Allah untuk kemanusiaan, konsekuensinya jangan tanggung-tanggung semangat yang tinggi untuk PMI,” pinta H Soewardi Sulaeman.(penkostrad|red|noven)

Bagikan

Baca Juga