oleh

FORCE PROTECTION CARAT 2017 LATIHKAN PENANGKAPAN DAN TEKNIK PEMBORGOLAN

PB|Surabaya – Memasuki hari kedua kegiatan Force Protection antara U.S. Navy dengan TNI Angkatan Laut, Chief (E7) Dennis Long yang bertugas di United States Naval Criminal Investigative Service (NCIS) CTF-73, menyampaikan materi tentang Apprenesion and Handcuffing kepada 42 prajurit TNI Angkatan Laut di Gedung Mandalika Kolatarmatim, Ujung Surabaya. Selasa, (05/09/2017). NCIS adalah badan penegak hukum utama dari Departemen Angkatan Laut Amerika Serikat. Fungsi utamanya adalah untuk menyelidiki tindak kriminal yang melibatkan Angkatan Laut Amerika Serikat atau Korps Marinir Amerika Serikat, meskipun mandatnya yang luas mencakup keamanan nasional, kontra-intelijen, kontra-terorisme, perang cyber, dan perlindungan aset angkatan laut A.S. di seluruh dunia. NCIS adalah organisasi penerus dari mantan Naval Investigative Service (NIS), yang didirikan oleh Office of Naval Intelligence setelah Perang Dunia Kedua.

Chief (E7) Dennis Long yang didampingi oleh Security Specialist (GS-12) yaitu Constantine Diala dari CTF-73, memperagakan cara penangkapan dan teknik pemborgolan secara aman dan cepat kepada personil yang memasuki markas/obyek vital. Sebelum melaksanakan aksi tersebut, berdasarkan aspek hukum harus kita identifikasi kemungkinan penyebab apakah orang itu teridentifikasi melakukan pelanggaran atau akan melakukan kejahatan.

Gunakan kekuatan minimum untuk proses penangkapan kepada tersangka setelah berhasil di interogasi dan terbukti melakukan pelanggaran, maka kita berhak menangkap, menahan, mengangkut dan memproses sesuai hukum yang berlaku. Dalam situasi penangkapan atau penahanan penuh serta melakukan pencarian informasi yang lengkap setelah menempatkan borgol pada tersangka. Kegiatan tersebut merupakan Latihan bersama CARAT 2017 antara TNI AL – U.S. Navy – USMC  yang rutin tiap tahunnya digelar di Koarmatim, dan akan berlangsung mulai tanggal 7 s.d. 13 September 2017.( Dispenarmatim|ivan|red)

Bagikan

Baca Juga