oleh

GEMURUH LETUSAN SENJATA DAN LEDAKAN BOM, SELIMUTI MAKO LANTAMAL VI

PB|Makassar – Lantamal VI. Kamis Pagi (30/03/207), Kejadian Gemuruh Letusan Senjata yang berkali – kali disertai suara Ledakan Bom tiba – tiba menyelimuti Markas Komando (Mako) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI pada Kamis pagi (30/03/2017). Diawali dengan adanya sejumlah Teroris yang melepaskan tembakan, menandakan bahwa telah berhasil menguasai area Mako Lantamal VI, kemudian dengan sigapnya, 1 Pleton Pasukan Khusus Pelumpuh Teroris Prajurit Yonmarhanlan VI menyergap dan melumpuhkan para Teroris tersebut dengan cara melepas tembakan ke arah teroris tersebut.

Akhirnya, sebagian teroris tersebut berhasil dilumpuhkan dan giliran tim K-9 Polisi Militer Lantamal VI dengan Anjing yang sudah terlatih menyergap sisa Teroris yang akan melarikan diri. Selanjutnya, seketika itu tiba-tiba para personel Lantamal VI berhamburan keluar dari Mako Lantamal VI yang ternyata ada ancaman bom dari para teroris tersebut. Suasana tegang menyelimuti saat dua personil Jihandak menjinakkan rangkaian bom yang mempunyai bahan berdaya ledak tinggi tersebut dengan menggunakan Robot penjinak Bom tersebut. Dengan berhati-hatinya, serta dengan ketelitian serta keakuratan, Tim Jihandak TNI AD memindahkan Bom tersebut ke area yang lebih aman. Kemudian, tim jihandak meledakkan sebuah bungkusan yang diduga bom tersebut yang ditemukan di sekitar Mako Lantamal VI di tengah Lapangan Arafuru Mako Lantamal VI.

Sebanyak satu pleton pasukan Prajurit Lantamal VI dan tim K-9 Pomal Lantamal VI dengan persenjataan lengkap dan Dua truk penjinak bahan peledak (jihandak) Zeni TNI AD dan sebuah mobil ambulans juga ikut ambil bagian dalam simulasi yang diwarnai letusan senjata api yang bertubi – tubi. Simulasi bertujuan sebagai antisipasi gangguan keamanan dari ancaman teroris dan melumpuhkannya dan khususnya ancaman bom.

Hal itu dilakukan mengingat akhir-akhir ini marak informasi tentang aksi teror yang menerpa sejumlah negara. Kondisi itu menuntut semua pihak untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, termasuk mendeteksi masuknya teroris ke Pulau Sulawesi ini. “Simulasi tersebut memang salah satu program TNI AL dalam upaya melatih keterampilan para prajurit dalam menjaga keamanan NKRI dari ancaman teroris,” kata Kolonel Laut (P) Anang Nurjatmiko sebagai Kordinator Lapangan Simulasi ini.(dispenlantamal VI|red)

Bagikan

Baca Juga