oleh

KASARMATIM: JAGA NETRALITAS ANGGOTA TNI DI PILKADA SERENTAK

PB|Surabaya – Kepala Staf Koarmatim (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI I N.G. Sudihartawan, S.Pi., M.M., mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., memimpin Upacara bendera 17-an yang berlangsung di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya.  Selasa (17/04/2018).  
Dalam amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., yang dibacakan Kasarmatim menyampaikan di awal bulan April telah memasuki periode Triwulan II Tahun Anggaran 2018, yang berarti satu periode Triwulan I Tahun Anggaran 2018 telah di lewati, dengan demikian masing-masing unsur kesatuan di jajaran TNI harus sudah menyiapkan laporan pelaksanaan dan evaluasi Triwulan I, yang berdasar pada pokok- pokok kebijakan Panglima TNI yang telah ditetapkan dalam Rapim TNI tahun 2018.
Perlu dipahami bersama bahwa laporan pelaksanaan dan evaluasi program serta kegiatan triwulan, merupakan sarana guna mengetahui dan memahami segala capaian dan kendala bagi peningkatan kinerja, serta pencapaian sasaran secara optimal pada triwulan berikutnya, Panglima TNI juga menekankan kepada seluruh satuan di jajaran TNI untuk menyusun laporan pelaksanaan dan evaluasi triwulan I serta laporan dan evaluasi triwulan selanjutnya secara jujur, bertanggung jawab, transparan, akuntabel dan tepat waktu. Hal tersebut sebagai realisasi dari komitmen TNI dalam Reformasi Birokrasi, guna mendukung kebijakan pemerintah Clean Goverment dan Good Governance.
Perkembangan dan perubahan seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh umat manusia secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia dan tugas bagi TNI semakin kompleks dan menuntut kemampuan beradaptasi dan inovasi, karena itu harus senantiasa memperhatikan perkembangan lingkungan, baik nasional, regional maupun global guna memahami segala yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas.
Selain itu, salah satu tantangan yang akan dihadapi  dalam waktu dekat adalah Pilkada serentak di 171 daerah di seluruh wilayah Indonesia dan pada tahun ini pula rangkaian pemilu 2019 yang akan dimulai, pesta demokrasi tersebut biasanya akan diiringi dengan meningkatnya suhu politik di tanah air, kerawanan akan timbul bila hal itu dibarengi dengan berbagi tindakan kontra produktif seperti kampanye hitam dan provokasi serta pengerahan massa yang anarkis.
 
Untuk itu Panglima TNI minta kepada seluruh prajurit dan ASN TNI untuk tidak bersikap reaktif terhadap segala isu yang berkembang dan tetap fokus pada tugas yang diembankan kepada kita, prajurit dan ASN TNI harus dapat membawa kesejukan di tengah-tengah masyarakat dengan tidak turut meneruskan atau menyebarkan isu-isu tidak jelas yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan tetap menjaga netralitasnya.
Keikutsertaan purnawirawan TNI dalam pilkada tidak boleh mempengaruhi netralitas prajurit TNI, partisipasi para purnawirawan tersebut memang menunjukan adanya penghargaan masyarakat terhadap purnawirawan, sekaligus wujud partisipasi aktif dalam politik setelah kembali ke tengah-tengah masyarakat, namun  partisipasi tersebut tidak boleh menyeret TNI ke kancah politik praktis.
Perkembangan di berbagai belahan dunia terlihat bahwa spektrum ancaman dan perang serta teknologi yang digunakan semakin kompleks, negara-negara yang terlibat tidak lagi hanya terpukau pada satu spektrum ancaman tetapi sudah menghadapi berbagai bentuk ancaman pada saat yang bersamaan, tanpa adanya ketahanan nasional yang kuat, bukan hal yang mustahil ancaman bertubi-tubi semacam itu dapat merongrong stabilitas suatu negara yang pada akhirnya membahayakan kedaulatan dan keutuhan negara yang bersangkutan.
Indonesia beruntung tidak menghadapi kondisi semacam itu, namun bukan berarti kemudian kita dapat berpangku tangan karena tanpa kesiapan secara dini, akan sudah sangat terlambat untuk berbenah bila ancaman itu tiba, satu hal yang dapat mendukung ketahanan nasional yang kuat adalah soliditas dan kekompakan segenap komponen bangsa dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, TNI selaku bagian dari komponen itu perlu membina soliditas,sinergi, dan kekompakan dari tingkat pusat sampai daerah.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Pangarmatim, Sahli Pangarmatim, Kadis, Dansat, Kasatker, Komandan Unsur Koarmatim yang berada di Surabaya, Perwira, Bintara, Tamtama serta Asisten aparatur Negara (ASN).(Dispenarmatim\Ivan|red)
Bagikan

Baca Juga