oleh

Komandan Lanal Tegal Jadi Irup Dalam Upacara Hari Lahirnya Pancasila

Tegal – Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Lantamal V, Koarmada II , Letkol Laut (P) Agus Haryanto,SE.,M. Tr Hanla., MM. pada kesempatan kali ini menjadi Inspektur Upacara dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila yang digelar di lapangan Apel Pendopo Ki Gede Sebayu Pemerintah Kota Tegal,  Sabtu, (1/6).    Pemerintah Kota Tegal menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari lahirnya Pancasila tahun 2019 tingkat Kota Tegal yang dihadiri para pejabat Forkopimda dan unsur unsur terkait di pemerintah Kota Tegal. Hadir dalam upacara tersebut antara lain;. ,Kapolresta Tegal  AKBP Siti Rondidjah Sik, Dandim 0712 Tegal yang di wakilkan oleh Kasdim 0712 Mayor Inf Ahmad Aziz, Kejari Kota Tegal yang diwakilkan oleh  Kasi intel Wempy Wohon SH, Kepala Pengadilan Negeri Kota Tegal yang di wakilkan oleh Hakim Ibu Elsa Lina Purba,SH dan segenap OPD Pemerimtah Kota Tegal.

Adapun peserta upacara diantaranya melibatkan 1 unit  korsik kodim 0712 tegal,  1 SST dari Kodim 0712 Tegal , 1 SST Lanal Tegal, 1 SST Polresta Kota Tegal, 10 SST Korpri kota tegal,1 SST PGRI kota tegal,1 SST MPC Pemuda Pancasila kota tegal,1SST Linmas serta 3 SST siswa/siswi dan pramuka kota tegal.

                                                                                                                                                                                           Dalam amanatnya Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) Bpk.Haryono yang di bacakan oleh Inspektur Upacara mengatakan, Pada pagi hari ini, Sabtu 1 Juni 2019 kita patut panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita dapat berkumpul dan mengadakan upacara untuk memperingati hari kelahiran Pancasila. Pancasila mampu menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui semua bahwa kondisi geografis yang memposisikan wilayah Indonesia sebagai Negara kepulauan makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan “tanah air Indonesia”. Kesatuan gugusan pulau yang berada di antara dua Samudra,Pasifik dan Hindia, serta diantara dua  Benua,Asia dan Australia,meneguhkan bahwa kita sebagai bangsa memiliki ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan, Ada relasi dan perpaduan antara darat dan laut yang saling menguatkan sebagaimana dalam konsep wawasan nusantara. Di wilayah Nusantara tumbuh flora dan fauna yang beragam. Keberagaman secara natural merupakan karakteristik dari keindonesiaan.Demikian pula secara antropologis dan sosialogis keberagaman ras,etnis,agama,kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang. Kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman.

Pancasila sebagai dasar Negara,ideologi Negara dan pandangan hidup  bangsa yang digali oleh para “Pendiri Bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan YME buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurba berhasil merealisasi nilai-nilai Pancasila,kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.

Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangjan. Keberagaman kondisi geografis,flora,fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus. Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas,toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi indentitas nasional dalam wadah dan slogan ” Bhineka Tunggal Ika”.

Dalam konteks itulah, sesuai dengan pesan Presiden RI Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan. Pertama kita berusaha mengenang dan nerefleksikan momentum sejarah dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara sehingga bangsa Nusantara yang beragam dapat bersatu dan menyatu sebagai satu bangsa. Sebagai bangsa besar kita tidak akan meninggalkan sejarah,apa yang oleh Bung Karno pernah disebut “JAS MERAH”. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara itulah kita memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai salah satu kebanggaan nasional (national pride).

Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan suatu yang terpisah dari momentum perumusan “Paiagam Jakarta” oleh ” panitia kecil” tanggal 22 Juni dan mengesahkan Pancasila dalm Pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Jadi 3 peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian,kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultab dan terus menerus. Kedua, dengan merayakan hari kelahiran Pancasila kita bangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pancasila sebagai “leitstars dinamis”, bintang oenuntun mengandung visi misu negara yang memberikan orientasi,arah perjuangan dan pembangunan bangsa ke depan. Sebagai energi posistif bangsa,Pancasila terus memberikan harapan untuk masa depan,khususnya dalam merealisasi visi dan misi bangsa Indonesia..Peringatan hari lahir pancasila bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan piagam jakarta oleh panitia kecil tggl 22 juni dan di syahkan pancasila dalam pembukaan undang undang dasar 1945. (dispen lantamal V|red|noven)

Bagikan

Baca Juga