oleh

LADOKGI R.E MARTADINATA TNI AL, WUJUDKAN PUSAT DATA GIGI ANTEMORTEM

Jakarta – Dalam rangka mewujudkan Pusat Data Gigi Antemortem Prajurit TNI AL, Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL R.E Martadinata dalam hal ini Departemen Kedokteran Gigi Militer (Depdokgimil) melaksanakan pengambilan data gigi bagi prajurit Taifib dan Infanteri Brigif 2 Pasmar 2 dan Prajurit Pasukan Katak Armada II Surabaya, bertempat di Mako Brigif 2, Surabaya.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari tanggal 7 sampai dengan 14 Desember 2020 mendatang ini dipimpin Kadep Dokgimil Kolonel Laut (K/W) drg F. Sri Wahyuni, MARS bersama 10 orang Tim Antemortem dibantu oleh Batalyon Kesehatan Marinir 2.

Sesuai amanah Perpres no 107 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu berkaitan dengan Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang menyatakan bahwa Lembaga Kesehatan Gigi TNI Angkatan Laut bertugas menyelenggarakan pemeriksaaan, identifikasi, dan pembuatan database odontogram anggota TNI AL, sehingga Ladokgi REM secara bertahap merencanakan dan melaksanakan program kerja pengambilan data gigi antemortem dalam rangka mewujudkan Pusat Data Gigi Antemortem Prajurit TNI AL.

Kadep Dokgimil Kolonel Laut (K/W) drg F. Sri Wahyuni, MARS mengatakan bahwa Prajurit Taifib dan Pasukan Katak merupakan pasukan khusus TNI AL yang memiliki tingkat risiko yang tinggi pada latihan dan penugasan operasi militer. “Hal ini menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan sasaran pengumpulan data gigi antemortem prajurit TNI AL meskipun secara ideal semua prajurit wajib memiliki dan tersimpan data gigi antemortemnya”, jelasnya.

Menurutnya, sesuai Pedoman dan SOP Pengambilan Data Gigi Antemortem bagi Prajurit TNI AL di Masa Pandemi, Tim Antemortem Ladokgi REM melaksanakan pengambilan data gigi dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai ketentuan tersebut yaitu: skrining personel dengan cek suhu, pengisian assesment kewaspadaan covid 19, tes rapid personel, pengambilan foto digital, pemeriksaan dan pengisian odontogram serta pencetakan gigi.

Disamping itu, kegiatan dengan target sasaran 800 personel ini tetap dengan menggunakan masker, cuci tangan sebelum masuk area pemeriksaan, sebelum pelaksanaan pencetakan gigi dan setelah selesai pelaksanaan, menerapkan physical distancing pada saat registrasi dan menunggu serta dan melaksanakan tes rapid seluruh personel dengan hasil non reaktif. (Dispenal|Owa|red)

Bagikan

Baca Juga