oleh

*Latihan Informasi Sistem Dapat Dikembangkan dengan Beberapa Negara*

Jakarta – Kepala Pusat Informasi dan Pengolahan Data (Kapusinfolahta) TNI, Marsma TNI
Pujiyanto, S., S.I.P. meninjau latihan keamanan *cyber* dan sistem
teknologi dalam bentuk *Information System and Technology Exchange* (ISTX) yang
tengah berlangsung di Jakarta Room Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan,
Kamis (25/7/2019). 
Latihan yang melibatkan 34 personel militer, terdiri dari 19 Prajurit TNI
dan 15 Tentara Hawaii tersebut akan berakhir pada tanggal 26 Juli 2019.

Dalam kesempatan tersebut, Kapusinfolahta TNI didampingi oleh Kabidpamsisfo
Pusinfolahta TNI Kolonel Sus M. Yusuf, S.Kom., M.M., dan Kabidduk TI
Pusinfolahta TNI Kolonel Czi Ign. Budiman, SP., M.Sc. turut serta mengikuti
pembekalan materi kepada 34 peserta ISTX yang disampaikan oleh Ssgt Marc
Masuno mengenai Kibana.

Kapusinfolahta TNI mengatakan bahwa latihan informasi sistem kedepan bisa
dikembangkan dan tidak dengan negara tertentu saja. “Latihan seperti ini
bisa kita kembangkan dengan negara-negara lainnya yang memiliki teknologi
informasi relatif maju,” harapnya.

“Artinya, kegiatan ini kedepannya tidak hanya dapat dilakukan secara
bersama dengan beberapa negara saja. Selain itu, substansinya juga harus
dikembangkan, sehingga latihan seperti ini makin lama makin maju dan makin
baik serta bermanfaat bagi negara-negara yang mengikuti pelatihan,” katanya.

Marsma TNI Pujiyanto berharap ilmu yang didapat bisa dikembangkan dan
sangat mungkin, apalagi saat ini TNI sudah mengembangkan cyber, sehingga
bisa di aplikasikan dalam tugas sehari-hari


Sementara itu, Ssgt Marc Masuno dalam pembekalannya
menyampaikan bahwa Kibana adalah *tools* untuk melakukan analisis data yang
bersumber dari berbagai *platform* dan tekhnologi seperti wlasticsearch,
post gre SQL, my SQL, logs dan data lainnya dalam konteks keamanan *cyber*,
kibana merupakan sarana yang sangat efektif digunakan untuk melalukan *thread
hunting*. (puspen TNI|red|noven)

Bagikan

Baca Juga