oleh

Muspida Kediri Berangkatkan Gerak Jalan Tingkat SLTA

  9-september-gerak-jalan-tingkat-slta-7 PB | Kediri – Meski bulan agustus telah berlalu ,tetapi aktifitas yang tersisa dari rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke 71 masih berlangsung, sebagaimana momentum yang dihelat oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri di Stadion Brawijaya Kota kediri ini. Usai hari senin (gerak jalan tingkat SD) dan hari rabu (gerak jalan tingkat SLTP), kali ini jenjang pendidikan SLTA ikut unjuk gigi memperlihatkan kekompakan dan keserasian dalam baris berbaris, jumat (09/09/2016). 9-september-gerak-jalan-tingkat-slta-1Tradisi gerak jalan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI sudah turun menurun ,sekalipun gonta ganti Kepala Dinas Pendidikan hingga pergantian Kepala Daerah selevel Walikota, tetap gerak jalan dari strata SD hingga SLTA terus dijalankan secara rutin dan teragenda.

Deretan kursi kehormatan dipenuhi Muspida Kota kediri yang terdiri dari Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, Danramil Kota, Kapten Inf Harmadi (mewakili Dandim Kediri), Mayor Inf Iswanusi (Mewakili Danbrigif 16/WY) ,Lettu Inf Ferry (mewakili Danyon 521/DY), Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Drs. Siswanto dan Ketua DPRD Kota Kediri, Kholifi Yunon. 9-september-gerak-jalan-tingkat-slta-5Rute sejauh 5 km akan melewati Jl. A.Yani – Jl. PK.Bangsa – Jl.Airlangga – Jl. Pemuda – Jl. Teuku Umar – Jl.Imam Bonjol dan berakhir di Jl.A.Yani atau tepatnya di Stadion Brawijaya. 92 regu tampil pada perhelatan tahunan ini, dan Walikota kediri mendapat kehormatan mengibarkan bendera start sebanyak 8 regu, dan disusul Kapten Inf Harmadi yang juga mengibarkan bendera start sebanyak 8 regu, selanjutnya secara estafet seluruh Muspida yang hadir bergantian mengibarkan bendera start gerak jalan ini. 9-september-gerak-jalan-tingkat-slta-9Menurut Kapten Inf Harmadi, Momentum tahunan ini memang selalu berhasil mencuri perhatian warga Kota Kediri, khususnya yang berdomisili di sekitar Stadion Brawijaya, bahkan ratusan orang tua murid memanfaatkan dan mengabadikan momentum ini dengan foto selfie bersama anak-anak mereka, hal ini tidak akan mungkin terjadi ketika gerak jalan berlangsung era 80an dan 90an.(dodik s/red)

Bagikan

Baca Juga