oleh

PANGARMATIM TANDATANGANI KESEPAKATAN PERBATASAN INDONESIA-FILIPINA

  26-pangarmatim-tandatangani-kesepakatan-perbatasan-indo-filipina-3PB | Surabaya – Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto S.H., M.A.P., selaku Ketua Delegasi Indonesia dan Eastern Mindanao Command (EMC) Commander Lieutenant General (Ltgen) Ray Leonardo B. Guerrero, Armed Forces of the Philippines (AFP) selaku Ketua Delegasi Filipina menandatangi kesepakatan kerjasama dalam Sidang Tingkat Ketua Komite Perbatasan Republik Indonesia – Republik Filipina (RIBC – RPBC) Ke XXXV Tahun 2016 bertempat di Auditorium Puslat Kaprang, Kolatarmatim. Surabaya. Rabu, (26/10/2016).26-pangarmatim-tandatangani-kesepakatan-perbatasan-indo-filipina-1
Kesepakatan antara Indonesia dan Filipina telah dimulai pada tanggal 4 Juli 1956 dalam bidang ekonomi berupa persetujuan lintas batas (Border Cross Agreement). Kemudian, pada 11 Maret 1975, dikembangkan melalui perjanjian dan patroli perbatasan antara Indonesia dan Filipina ditandatangani dengan mengembangkan kesepakatan melalui Border Patrol Agreement dan Border Crossing Agreement sebagai revisi atas kesepakatan sebelumnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan sidang tahunan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama keamanan antara Filipina dan Indonesia pada permasalahan keamanan yang berada di wilayah perbatasan serta menjaga hubungan harmonis kedua negara. Sidang ini dibagi menjadi tiga sub komite yang mempunyai agenda diskusi masing-masing yaitu sub A bidang patroli Perbatasan dan Komunikasi, sub B bidang Intelijen dan Perlintasan Perbatasan dan sub komite khusus yang tergabung dalam Technical Working Group on Maritime and Ocean Concerns (TWG-MOC) yang membahas tentang masukan untuk revisi perjanjian patroli perbatasan dan pelintas batas tahun 1975.26-pangarmatim-tandatangani-kesepakatan-perbatasan-indo-filipina-2Pangarmatim dalam jumpa pers dengan awak media mengatakan, persoalan menonjol terkait perbatasan di laut Sulawesi dimana pada akhir-akhir ini masyarakat kita khususnya yang melintasi laut banyak mengalami penyanderaan oleh Abu Sayyaf. Maka dengan itu melalui kegiatan ini, akan dilaporkan pada jenjang yang lebih tinggi masing-masing negara, dan akan segera ditetapkan bagaimana mekanisme patrolinya, melakukan keamanannya, saling menjalin komunikasi dan koordinasi antar kedua negara. Sehingga diharapkan tidak ada lagi kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan persoalan di perbatasan tersebut. Tindak lanjutnya Indonesia dan Filipina akan melaksanakan patroli di perbatasan bersama-sama yang dilakukan selama dua kali dalam setahun.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya, Danguspurlatim Laksma TNI Dadi Hartanto, M.Tr. (Han)., Danguskamlatim Laksma TNI I.N.G Sudihartawan, S.Pi., Laksma TNI Atok Dushanto, M.Sos.,Sc., selaku Sahli Tk. II Kawasan Afrika dan Timteng Sahli Bid. Hubungan Internasional Panglima TNI, Komandan Lantamal VIII Manado Laksma TNI Suselo, Danrem 131/Stg Brigjen TNI Sulaeman Agusto, S.I.P., M.M., Pejabat Utama Koarmatim yang terlibat. Selain itu, Delegasi dari Indonesia lainnya yaitu dari Kementrian Luar Negeri, Mabes TNI, Mabes TNI AL, Bakamla, Polda Sulawesi Utara, Imigrasi, Bea Cukai, Basarnas, serta perwakilan dari KBRI Manila. Sedangkan Delegasi Filipina diantaranya, Panglima Eastmincom, Letjen Rey Leonardo B. Guerrero, dari AFP membawahi personel dari kantor dan Kementerian Filipina yang terkait dengan permasalahan perbatasan.(dispenarmatim/ivan/mark)
Bagikan

Baca Juga