oleh

PANGDAM V/BRAWIJAYA KUNJUNGI BATALYON PEMUKUL KODAM

  WhatsApp Image 2016-08-08 at 14.01.12PB | Surabaya – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana beserta Ibu Ketua Persit KCK PD V/Brawijaya dan beberapa Perwira Staf Kodam V/Brawijaya melaksanakan kunjungan kerja ke Yonif 500 Raider Sikatan, Senin (08/08/2016).

Kunjungan kerja ini merupakan agenda yang sudah direncanakan dalam rangka untuk mengetahui satuan-satuan yang ada di bawah kendali Kodam, selain itu kegiatan seperti ini merupakan cara yang paling tepat dan efektif untuk lebih meningkatkan kekompakan antara pimpinan dan bawahan. “Seorang bapak harus selalu dekat dengan anak-anaknya” hal itulah yang tercermin dari kunjungan kerja ini.WhatsApp Image 2016-08-08 at 14.01.10Dengan didampingi oleh Wadanyon 500 Raider Sikatan Mayor Inf Alisun, Pangdam V/Brawijaya beserta ibu melaksanakan peninjauan ke Makoyonif 500 Raider. Kegiatan diawali dengan jajar kehormatan, dilanjutkan suguhan penampilan Drumband Sikatan, dilanjutkan dengan paparan tentang kondisi satuan oleh Wadanyon 500 Raider Sikatan kepada Pangdam, sedangan ibu Ketua Persit KCK PD V/Brawijaya meninjau Paud dan TK dilingkungan Mayonif 500 Raider Sikatan.

Dalam pengarahannya Pangdam menyampaikan bahwa menjadi Prajurit Raider merupakan kebanggaan bagi setiap prajurit, karena Batalyon Raider merupakan Batalyon Pemukul Kodam, memiliki kemampuan 3 kali lipat di atas pasukan reguler dan dibawah Pasukan Komando. Kemampuan itu antara lain : kemampuan anti teror, anti gerilya, penyergapan dan penyekatan dengan menggunakan sarana Hely, perang berlarut serta kemampuan khusus lainnya. “Kalian harus bangga menjadi prajurit Raider, karena tidak setiap prajurit bisa memiliki kualifikasi Raider”, tegas Pangdam.WhatsApp Image 2016-08-08 at 14.01.10(1)Lebih lanjut disampaikan juga tentang kemampuan prajurit harus terus diasah, “prajurit harus selalu siap” hal ini tercermin dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan prajurit Pangdam selalu bertanya kepada prajurit tentang M5 (menghilang, merayap, mencari perlindungan, membidik, menembak), termasuk juga agar prajurit menghindari Molimo (main, minum, medok, madat, maling), karena prajurit disamping profesional juga harus tetap menghormati hukum dan aturan yang berlaku.(pendam5/red)

Bagikan

Baca Juga