oleh

Pangdivif 2 Kostrad Tutup Latihan Pembentukan Raider

Malang – Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Marga Taufiq menutup latihan pembentukan Raider Satuan Jajaran Kostrad Gelombang II TA 2018, di Pantai Grajakan, Kabupaten Banyuwangi. Jum’at (14/12).

Penutupan latihan pembentukan Raider tersebut ditandai dengan penanggalan tanda peserta dan pemasangan baret yang disertai dengan penyematan tanda kualifikasi, penerimaan sertifikat dan pembacaan janji prajurit Raider.

Latihan pembentukan Raider ini diikuti oleh 450 orang prajurit dan 108 orang pelatih, yang bertujuan untuk membentuk prajurit yang handal serta melengkapi kualifikasi prajurit satuan jajaran Kostrad yang belum memiliki kualifikasi Raider sebagai standar mutlak yang harus dimiliki oleh prajurit Kostrad.

Latihan yang dilaksanakan selama 3 bulan, sejak tanggal 22 September s.d. 14 Desember 2018 ini, terdiri dari tiga tahapan latihan, yaitu tahap basis di Markas Yonif Raider 514 Kostrad, tahap gunung hutan di Gunung Ijen Komplek dan tahap rawa laut di Pantai Grajakan komplek.

Pangdivif 2 Kostrad melalui amanatnya mengatakan bahwa, dengan penyematan kualifikasi Raider ini para prajurit Kostrad harus selalu siap untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Khusus dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang akan terjadi menurut tipologi wilayah satuan masing-masing, serta lingkungan strategis dan teknologi yang berkembang saat ini.

Menurutnya, tugas-tugas tersebut sejalan dengan peran Kostrad sebagai Komando Utama yang menyelenggarakan OMP dan OMSP tingkat strategis dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Mayjen TNI Marga Taufiq juga berharap agar kualifikasi Raider yang telah disandang tersebut, tidak hanya memberikan kebanggaan dan rasa percaya diri, namun juga menambah profesionalisme, sehingga mampu dan berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban di masa depan yang semakin kompleks dan multidimensional.

Acara ini juga dimeriahkan dengan demonstrasi operasi Raid pembebasan tawanan, operasi raid penghancuran, Bela Diri Militer Yongmoodo, keterampilan double stick dan kemampuan tenaga dalam Merpati Putih. Demonstrasi tersebut diawali dengan penyanderaan pejabat sipil oleh kelompok bersenjata, lalu dengan senyap dan cepat para prajurit Kostrad berhasil membebaskan serta menghancurkan musuh. Operasi Raid dilakukan dengan melaksanakan infiltrasi melalui udara dan laut.

Turut hadir pada acara tersebut Danpusdikif Kodiklat TNI AD, Asops Kaskostrad, Danrindam V/Brw, Danrem 083/BDJ dan para Asisten Kasdivif 2 Kostrad serta para Komandan Satuan Jajaran Divif 2 Kostrad.(pendiv2|red)

Bagikan

Baca Juga