oleh

Pelestarian Budaya Bangsa Di Hadiri Kasdim 0803/Madiun

PB|Madiun – Seiring dengan makin pesatnya perkembangan zaman, sehingga menimbulkan perubahan pada pola hidup masyarakat. Memilih budaya baru dinilai masyarakat lebih praktis sehingga meninggalkan budaya lokal. Kebudayaan yang merupakan aset budaya bangsa yang tidak ternilai harganya sudah semestinya tetap terus dijaga dan dikelola bersama-sama. Pemkot Madiun, dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1439 H menggelar Sarasehan Pelestarian Budaya Bangsa dengan mengambil tema “Tali Persaudaraan Erat, Ketahanan Bangsa Jadi Kuat.” Kamis (14/9/17).

Sarasehan yang digelar di Gedung Diklat Kota Madiun dihadiri oleh Walikota Madiun H. Sugeng Rismianto, SH, M.Hum, Sekda Pemkot Madiun Drs. Maidi, SH, MM, M.Pd, Ketua DPRD Kota Madiun Drs. Istono, Kasdim 0803/Madiun Mayor Inf Meina Helmi S.Sos, Kakum Lanud Iswahyudi Letkol Sus Heri Krisdianto, SH, MH, Waka Polres Madiun Kota Kompol Mujito, Kakesbangpol Kota Madiun Bambang Subanto, SH, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Madiun Farid, SH,  Ketua IPSI Kota Madiun R. Moerdjoko, tokoh masyarakat dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Kakesbangpol Kota Madiun menuturkan, “kegiatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan antar perguruan pencak silat yang ada di Kota Madiun, agar Kota Madiun ini selalu kondusif, tentram dan aman khususnya pada peringatan pada bulan Suro.”

Walikota Madiun pada kesempatan tersebut mengatakan, “kita tidak boleh berprasangka bahwa Kota Madiun kurang rukun dan kurang guyub, tetapi kita berusaha untuk menjalin silahturahmi. Mari kita bersama-sama membangun karakter budaya bangsa, sebenarnya budaya bangsa itu sudah tegas dan ditetapkan menjadi idiologi bangsa, pelestarian budaya adalah upaya untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa kita.”

Ketua DPRD Kota Madiun pada sarasehan tersebut menyampaikan, “untuk menjaga keamanan di Kota Madiun khususnya dan umumnya keutuhan NKRI, kuncinya bahwa kita memang harus bersatu padu di dalam mewujudkan sekaligus menciptakan rasa aman, kondusif di semua sektor. Apabila semua perguruan tidak bersatu padu maka para pejabat di Kota Madiun ini tidak ada apa-apanya.”

Kasdim 0803/Madiun pada kesempatan tersebut menuturkan, “Pancasila telah menjelaskan secara detail tentang nilai-nilai gotong royong, diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan Suroan agar dibarengi dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila dan diharapkan berperilaku, bersikap mencerminkan berbudi luhur. Maka dari itu mari kita sama-sama menjaga kondusifitas yang sudah aman dan baik selama ini.”

Saiful Anwar selaku pengurus IPSI Kota Madiun pada sarasehan tersebut mengatakan, “Madiun terkenal adanya kegiatan Suro, pada kegiatan tersebut pernah diwarnai dengan perkelahian antar perguruan, namun selama 3 tahun terakhir ini sudah redam dengan adanya penandatanganan Madiun sebagai Kampung Pesilat yang ditandatangani oleh 11 Perguruan Pencak Silat. Kami Mengharapkan kepada Pemkot Madiun untuk mendirikan Kantor Sekretariat IPSI dan menambah dana olah raga khususnya bidang seni beladiri, dikarenakan Kota Madiun minim prestasi di bidang Pencak Silat.”

Menanggapi saran dari pengurus IPSI, Walikota Madiun mengatakan, “Pemkot Madiun sangat setuju untuk mendirikan Kantor Sekretariat IPSI, namun hal ini agar di musyawarahkan terlebih dahulu dan dikonsultasikan dulu oleh seluruh Perguruan Pencak Silat khususnya di Kota Madiun, selanjutnya hasil musyawarah itu disampaikan kepada Pemkot Madiun.” (mc0803)

Bagikan

Baca Juga