oleh

TINGKATKAN KUALITAS PRIBADI MELALUI AJARAN AGAMA

PB|Malang – Meningkatkan kualitas hidup dalam menghadapi rutinitas keseharian bagi prajurit TNI menjdi topik ceramah keagamaan yang diberikan penceramah dari Bintaldam V/Brw kepada personel TNI dan Aparatur Sipil Negara Angkatan Darat diwilayah Kota Malang di Makorem 083/Bdj, Selasa 28/2/17.  Yang Di aula makorem dan ruang data adalah tempat yang dijadikan lokasi untuk kegiatan pembinaan mental bagi penganut agama nasrani dan hindu.
Menjalani tugas dengan mengacu pada skala prioritas menjadi tema ceramah yang disampaikan oleh Bapak Ari Sediyanto, ASN Bintaldam V/Brw. Pentingnya menerapkan skala prioritas hendaknya menjadi acuan setiap pribadi manusia terlebih lagi bagi orang-orang yang bekerja dalam dinas kemiliteran. Tujuan dari penerapan skala prioritas dalam pekerjaan adalah keberhasilan dalam tugas yang diemban.
Sebagai manusia yang menghadapi berbagai bentuk permasalahan baik dalam dinas maupun kemasyarakatan maka menentukan sikap dengan dilandasi pada konsentrasi/ fokus akan berpengaruh pada beban hati. Lebih jauh ditambahkannya bahwa akumulasi beban perasaan akibat dari manajemen pembagian waktu yang tidak teratur akan berdampak pula pada keberhasilan tugas. Sehingga sangat erat kaitannya antara mengatur waktu (skala prioritas) terhadap kualitas seseorang dalam kehidupannya”’ungkapnyas.
Disisi lain, fenomena LGBT yang menjangkiti sebagian manusia menjadi bahasan bagi penganut agama Hindu yang disampaikan oleh Kapten Arm. I Wayan Darsa dari Bintaldan V/Brw.
Diutarakannya dalam kegiatan tersebut supaya berpikir luas dalam menghadapi setiap masalah menjadi sikap sehari-hari. Mau merenungkan segala tantangan hidup penting dilakukan agar dalam menentukan sikap bisa membawa manfaat bagi hidup. Sikap disiplin menjadi tuntunan anjaran Hindu yang disampaikannya lantaran dampak dari lunturnya perilaku disiplin ini menyebabkan cara pandang yang menjauhkan dari nilai-nilai tuntunan yang diajarkan dalam Weda.
Ia menegaskan bahwa tuntunan ajaran Hindu sangat menentang akan gejolak LGBT yang didasari atas kepentingan hak asasi manusia. Ia jelaskan kembali kodrat manusia dilahirkan yaitu seorang laki-laki di lahirkan untuk menjadi bapak dan wanita dilahirkan untuk menjadi seorang ibu. Dari pandangan ajaran ini dapat direnungkan bahwa keinginan tersebut (LGBT) sangat bertentangan dengan kepercayaan kita sebagai penganut agama Hindu”, lanjutnya.(pendam v|red)
Bagikan

Baca Juga