oleh

WUJUDKAN DIPLOMASI MILITER BENTUK KEBERHASILAN MISI KRI BUNG TOMO-357 TUNJUKKAN EKSISTENSI KEMAMPUAN MILITER INDONESIA

19 WUJUDKAN DIPLOMASI MILITER BENTUK KEBERHASILAN MISI KRI  BUNG TOMO-357 TUNJUKKAN EKSISTENSI KEMAMPUAN MILITER INDONESIA.jpeg 2PB | Lebanon – Setelah hampir sepuluh bulan menjalani misi perdamaian di Lebanon, Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-H United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) telah mendapat berbagai apresiasi yang diberikan oleh sejumlah negara yang diserahkan kepada Komandan KRI Bung Tomo-357 yaitu Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. selaku Dansatgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-H/Unifil Lebanon. Untuk itu, guna meningkatkan hubungan yang erat dengan Italian Contingent telah dilaksanakan penyematan Brevet Indonesian Surface Warfare, bertempat di Soedirman Camp, Naqoura-Lebanon. Sabtu, (16/07/16).
Melalui Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-H/Unifil, Brevet Kehormatan Surface Warfare TNI Angkatan Laut diberikan oleh Kasal kepada Italair Task Force Commander Colonel Giovanni Maria Scopelliti, Italair Task Group Commander Lieutenant Colonel Giuseppe De Salvo, Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL Kolonel Kav Jala Argananto, MA dan Komandan Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-H2/Unifil Mayor Inf Catur Sutoyo, S.E., sebagai salah satu bentuk Naval Diplomacy untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dan dengan sejumlah pihak yang telah berkonstribusi terjalinnya kerjasama yang harmonis selama pelaksanaan misi.19 WUJUDKAN DIPLOMASI MILITER BENTUK KEBERHASILAN MISI KRI  BUNG TOMO-357 TUNJUKKAN EKSISTENSI KEMAMPUAN MILITER INDONESIA
Dalam sambutannya, Dansatgas menyampaikan; sejak tahun 2009, Indonesia telah mengirimkan sebuah kapal perang dan helikopter, untuk bergabung dalam CTF 448 dalam melakukan operasi pemeliharaan perdamaian di perairan Lebanon. Kontingen ini disebut dengan Kontingen Garuda XXVIII- A/UNIFIL, KRI Bung Tomo 357 adalah kapal yang kedelapan, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam mempertahankan perdamaian di wilayah pasca konflik.
Melihat peran penting operasi pemeliharaan perdamaian ini, Indonesia memutuskan untuk melanjutkan perannya sebagai negara pendistribusi pasukan perdamaian. Sebagai bagian dari usaha ini, TNI AL telah menugaskan dan meyiapkan kapal, helikopter serta personel. Kerjasama yang erat dengan Italian Contingent berkaitan pengoperasian dan perawatan Helly BO 105 NV 414 TNI AL yang telah terjalin. Fasilitas heli Pad, Hangar dan perawatan dan perbaikan helly di Naqoura HQ dikendalikan oleh Italian Air Task Force dan selama ini telah terjalin kerjasama yang begitu erat antar kedua belah pihak yang memeberikan konstribusi positif diantara keduanya.
Penyematan brevet The Indonesian Surface Warfare Badge sebagai salah satu penetrasi military diplomatic yang strategis untuk membuka kesempatan jalan yang lebih luas yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Sebagaimana diketahui bahwa Italia merupakan penghasil meriam Otomelara Super Rapid Gun, Helikopter dan telah mampu membangun berbagai jenis produk militer handal bagi Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, demikian juga dalam hal penyiapan / rekruitment personel melalui pendidikan Perwira, sangat menarik untuk menjadi bahan pertimbangan guna pengembangan dan pembangunan kekuatan TNI mendatang. Terobosan peningkatan hubungan tersebut telah meningkatkan sinergitas dalam pelaksanaan operasi pemeliharaan perdamaian di Lebanon.
Italair Task Force Commander Colonel Giovanni Maria Scopelliti mengucapkan terima kasih kepada Dansatgas Maritim TNI dan Komandan Kontingen Garuda TNI UNIFIL atas kerjasama dan koordinasi selama ini, sebagai prajurit semuanya harus tetap dilakukan yang terbaik. Italair adalah tempat tinggal kita semua, sungguh apresiasi yang sudah dilakukan hari ini. Meski kita berbeda negara tetapi memiliki tempat yang sama, meski bertugas di laut dan di darat dapat mengkombinasi semuanya. Semoga dengan penganugerahan Brevet Peperangan Atas Air ini dapat menambah rasa bangga dan semangat kepada kita dalam berkarier, serta terjalin hubungan yang lebih erat terhadap Kontingen Indonesia.(dispenarmatim/ivan/red)
Bagikan

Baca Juga